Purbalingga, Indonesia – Dalam upaya mendukung pengelolaan sampah yang lebih baik dan berkelanjutan, Desa Panican, Kemangkon, Purbalingga, baru-baru ini menjadi tuan rumah kegiatan yang bertema “Penerapan Teknologi Pengelolaan Sampah Berbasis Konservasi dan Penguatan Pertanian Berkelanjutan”. Program Pengabdian Kosabangsa Pendanaan DRTPM Kemendikbudristek Tahun 2024” ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah dan memanfaatkan limbah untuk menghasilkan produk yang bernilai. Tim pengabdian terdiri dari dosen dan mahasiswa STT Wiworotomo Purwokerto yang terdiri dari Bambang Sugiantoro, M.T, Utis Sutisna, M,Eng dan Muhamad Soleh, M.T. Tim Pendamping UNNES Semarang, 3 dosen senior terdiri dari Prof. Dr. Nana Kariada TM, M.Si, Dra. Widowati, M.Si dan Drs. Sunyoto, M.Si,.
“Kegiatan FGD merupakan langkah awal yang penting dalam proses ini, di mana para peserta diberi kesempatan untuk berbagi pengalaman dan tantangan yang mereka hadapi dalam pengelolaan sampah sehari-hari, agar penerapan lebih tepat sasaran dan berdampak keberlanjutan” disampaikan oleh Bambang Sugiantoro, M.T. Dosen STT Wiworotomo Purwokerto.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH), yang memberikan dukungan dan komitmen untuk membantu fasilitas pengelolaan sampah di desa tersebut. Menurut Kabid. Bidang Pengelolaan Sampah DLH Purbalingga, Bapak M. Nurdin Lutofa, M.T., menyampaikan “Kami sangat mendukung inisiatif ini karena dapat membantu mengurangi timbulan sampah dan memberikan solusi yang berkelanjutan bagi Masyarakat, dengan daur ulang plastik dan biomassa yang merupakan kontributor terbesar sampah di Purbalingga” Setelah FGD, kegiatan dilanjutkan dengan workshop praktis yang mengajarkan peserta bagaimana cara mengolah limbah kertas dan plastik menjadi produk kerajinan. Dalam sesi ini, peserta belajar membuat barang-barang seperti tas, dompet, dan berbagai kerajinan lainnya yang menarik dan berpotensi dapat dipasarkan. “Saya sangat senang bisa ikut serta dalam pelatihan ini. Selain mendapatkan pengetahuan baru, saya juga bisa menghasilkan produk yang bisa dijual,” kata salah satu peserta, yang aktif dalam komunitasnya.
Pelaksanaan FGD dan workshop merupakan tahapan penerapan teknologi pirolisis yang diterapkan dalam kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi jumlah sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA) dan menghasilkan bahan bakar alternatif. Dengan menggunakan teknologi ini, masyarakat diharapkan dapat mengolah sampah plastik dan biomassa menjadi produk yang lebih bermanfaat dan ramah lingkungan. “Teknologi pirolisis tidak hanya membantu mengurangi sampah, tetapi juga memberikan potensi sumber pendapatan tambahan bagi masyarakat,” jelas Prof. Dr. Nana Kariada, M.Si, salah satu dosen dari Universitas Negeri Semarang yang terlibat dalam kegiatan ini. Kehadiran DLH dalam kegiatan ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung pengelolaan sampah yang lebih baik. Masyarakat berharap kegiatan ini dapat berkelanjutan dan menjadi model bagi desa-desa lain di Purbalingga.
“Kami berharap dapat meneruskan pelatihan ini dan menjangkau lebih banyak masyarakat. dengan dukungan dari berbagai pihak, kami yakin bisa menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat,” ungkap Kepala Desa Panican saat mendampingi kelompok masyarakat yang terlibat dalam kegiatan ini. Kegiatan penerapan teknologi pengelolaan sampah di Desa Panican adalah langkah awal yang positif menuju pengelolaan sampah yang lebih efektif dan berkelanjutan. dengan adanya pelatihan dan dukungan dari pemerintah serta institusi pendidikan, masyarakat diharapkan dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka dalam mengelola sampah, sehingga berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan dan pertanian. Pemanfaatan bursam yang dikarbonisasi dijelaskan pemanfaataannya pada Kelompok Tani Panca Taruna. Kedepan, diharapkan kegiatan serupa dapat terus dilakukan untuk mendorong kesadaran dan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sampah, sehingga lingkungan yang bersih dan sehat dapat terwujud di Purbalingga dan sekitarnya.
Editor: Mas_ii